PEMBAHASAN
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
A. Pengertian
memberikan penguatan
Memberi
penguatan dlm kegiatan belaja mengajar kelihatanya sederhana, yaitu merupakan
tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa-siswi, yang antara lain
diantaranya dalam bentuk kata-kata membenarkan,kata=kata pujian, senyuman atau
anggukan.Pemberian penguatan dan penerapanya secara bijaksana dan sistematis
berdasarkan cara dan prinsip yang tepat, akan dapat mencapai beberapa tujuan
yang merupakan kemungkinan kemanfaatan dari penggunaan penguatan dalam kelas.
Keterampilan memberi penguatan yang arahnya
untuk memberikan dorongan, tanggapan atau hadiah bagi siswa agar dalam
mengikuti pelajaran meras a dihormati dan diperhatikan .
Menurut
sudirman (1997 : 116) memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam merespon
secara positif , suatu tingkah tertentu, sehingga memungkinkan tigkah laku siswa tersebut timbul kembali .
Penguatan
(reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal atau nonverbal, yang merupakan bagian modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan
informasi atau umpan balik (fedback) bagi sipenerima (siswa) atas perbuatanya
sebagai tindak dorongan atau pun koreksi.
Penguatan
adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnaya kembali tingkah
laku tersebut. Tindakan tersebut
dimaksudkan untuk membesarkan hati siswa
agar mereka lebih giat berpartisifasi
dalam interaksi belajar mengajar.
Kata “terampil”memiliki
arti cakap atau mampu atau cekatan dalam menyelesaikan tugas.
Memberikan penguatan diartikan dengan
tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu
siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kemkbali.
B. Tujuan
Keterampilan Memberi Penguatan
Adapun
tujuan dari pemberian penguatan dalam pembelajara antara lain :
1. Meningkatkan
perhatian siswa;
Bahwa melalui penguatan yang diberikan oleh
guru terhadap prilaku belajar siswa, siswa akan merasa diperhatatikan oleh
gurunya.Dengan demikain, perhatian siswapun akan meningkat seiring dengan
perhatian guru melalui respons yang
diberikan guru kepada siswanya.
2. Membangkitkan
dan mempertahankan motivasi belajar siswa;
Apabila perhatian siswa semakin
membaik maka dengan sendirinya motivasi belajarnya pun akan semakin baik
pula.Upaya memelihara dan membangkitkan
motivasi belajar siswa, senantiasa harus
dilakukan oleh guru. Salah satu upaya
membangkitkan motivasi belajar tersebut, yaitu melalui penguatan.
1. Memudahkan proses belajar;
Bahwa tugas guru sebagai
fasilitator pembelajaran bertujuan untuk memudahkan siswa belajar. Untuk
memudahkan proses belajar harus ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan positif
dalam pembelajaran, yaitu dengan memberikan respon-respon (penguatan) yang akan
semakin mendorong keberaniaan siswa untuk mencoba, bereksporasi, dan terhindar dari perasaan takut salah dalam belajar.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa;
Rasa percaya diri merupakan modal dasar dalam
belajar . perasaan khawatir,ragu-ragu,takut salah dan perasaan negatif yang
akan mempengaruhi terhadap kualitas
proses pembelajaran haru
dihindari. Salah satu upaya untuk
memperkecil perasaan-perasaan negatif dalam belajar, yaitu melalui pemberian
penguatan atau respon yang diberikan
oleh guru terhadap sekecil apapun perbuatan belajar siswa.
3. Mengarahkan
pada cara berpikir yang baik / divergen dan inisiatif pribadi
Penguatan
sebagai salah satu bentuk keterampilan dasar mengajar yang dimaksudkan agar
siswa akan lebih bebas untuk mengemukakan pendapat, berbuat, mencoba dan
melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainya.
3. Prinsip
dan Cara Pegunanaan Penguatan
Penguatan sebagai salah satu bentuk
keterampilan dasar mengajar dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri kemampuan
yang dimilikinya. Oleh karena itu, agar penguatan yang dilakukan oleh guru
dapat berfungsi secara efektif, maka dalam penerapanya harus memperhatikan
prinsip sebagai berikut :
1. Kehangatan dan keantusiasan
Sikaf dan gaya guru, termasuk
suara, mimik, dan gerak badan akan menunjukkan adanya kehangatan dan
keantusiasan dalam memberikan penguatan. Dengan demikian karena tidak diserta,
tidak terjadi kesan bahwa guru tidak ihklas dalam memberikan penguatan karena
tidak sertai Kehangatan dan keantusiasan.
2. Kebermakanaaan
Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa
sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan. Dengan demikian
,penguatan bermakna baginya. Yang jelas jangan sampai terjadi sebaliknya.
3. Menghindari
penggunaan respos yang negatif
Walaupun teguran dan hukuman masih
bisa digunakan, respons negatif yang diberikan beruoa komentar, becanda,
menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat
siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seseorang siswa tidak dapat
memberikan jawaban yang diharapkan , guru jangan langsung menyalahkanya, tetapi
bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa lain.
Cara
Menggunakan Penguatan, yaitu :
1. Penguatan kepada pribadi
Penguatan harus jelas kepada siapa ditujukan sebab bila tidak , akan kurang efektif . Oleh
karena itu, sebelum memberikan penguatan,guru terlebih dahulu menyebut nama
siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya.
2. Penguatan
kepada kelompok
Penguatan dapat pula diberikan
kepada sekelompok siswa, misalnya apabila satu tugas telah diselesikan dengan
baik oleh satu kelas atau satu kelompok.
Karena itu guru dapat memberikan
penguatan secara verbal ataupun mengizinkan mereka bermain sesuai kegemaran
kelas ataupun kelompok tersebut.
3. Pemberian
penguatan dengan segera Penguatan
seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atau respon siswa yang
diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberianya, cenderung kurang efektif.
4. Variasi
dalam penguatan
Jenis atau macam penguatan yang
digunakan hendaknya bervariasi, tidak terbatas bpada satu jenis saja karena hal
ini akan menimbulkan kebosanan dan lama kelamaan atau kurang efektif.
5. Penguatan
tidak penuh
Penguatan ini diberikan siswa/siswi
yang telah menjawab pertanyaan dengan baik, akan tetapi belum seluruhnya benar.
Sehubungan
dengan hal yang diatas, terdapat beberapa hal yangharus diperhatikan guru dalam
memberi penguatan, yaitu:
a. Penguatan
harus diberikan dengan sungguh-sungguh.
b. Penguatan
yang diberikan harus memiliki makna yang sesuai dengan kompetensi yang diberi
penguatrta pesan.
c. Hindari
respon negatif terhadap jawaban peserta didik.
d. Penguatan
harus diklakukan segera setelah suatu kompetensi ditampilkan.
e. Penguatan
yang diberikan hendaknya bervariasi.
4. Komponen-komponen
keterampilan memberi pengua tan.
Pengutan pada dasarnya dapat
diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan non verbal.
Komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan yang harus dikuasai oleh
guru berkaitan dengan keterampilan menggunakan kedua jenis penggunaan tersebut.
Komponen-komponen
keterampilan memberi penguatan, antara lain :
1. Penguatan
Verbal
Penguatan verbal adalah penguatan
yang diungkapkan dengan kata-kata baik
kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi. Melalui kata-kata itu
siswa akan merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas dan
terdorong untuk lebih aktif belajar.
Penguatan
verbal paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam bentuk
komentar, pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan yang diharapkan dapat
meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa.
Atau
dengan ucapan yang singkat sebagai hadiah atas keberhasilan siswa, misalnya
dalam menjawab pertanyaan guru, disamping belajarnya, dapat memperkuat daya
ingat siswa.
Adapun
kata-kata atau ucapan lisan sebagai bentuk penguatan tersebut misalnya:
a. Kata-kata:
Bagus,baik,luar biasa,ya,betul,tepat,atau kata-kata lain yang sejenis.
b. Kalimat:
pekerjaanmu rapi sekali,cara anda menyampaikan argumentasi sudah tepat,berpikir
anda sudah sistimatis,makin lama belajar anda makin disiplin,dan bentuk-bentuk
pujian lain yang sesuai dengan prilaku yang ditunjukkan oleh siswa.
2. Penguatan
non verbal
Penguatan non verbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa
isyarat. Misalnya melalui anggukan kepala tanda setuju, mengangkat pundak, dan
lain sebagainya.
Melalui gerakan tangan dan anggota
badan yang lain,keterbatasan media sedikit banyak dapat diatasi.misalnya guru
mengatakan bahwa bumi itu bulat sambil membuat gerakan dengan kedua tangan yang
menggambarkan bentuk bulat.
Penguatan non_verbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut:
a. Mimik
dan gerakan badan
Mimik dan gerakan badan seperti
senyuman, anggukan, tepukan tangan, atau acuan ibu jari dapat mengkomonikasikan
kepuasan guru terhadap respons sisw, yang tentu saja merupakan penguatan yang
sangat berarti bagi siswa. Mimik dan gerakan badan dapat dipakai bersama-sama
dengan penguatan verbal. Mialnya mengucapkan kata “Bagus” guru tersenyum sambil
mengacungkan ibu jari.
b. Gerak
mendekati
Gerak mendekati dapat ditunjukkan
guru dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri disamping siswa atau dalam
kelompok siswa bahkan dalam situasi duduk berama siswa atau kelompok
siswa.Tujuan gerak mendekati adalah memberikan perhatian, menunjukkan rasa
senang akan pekerjaan siswa, bahkan juga memberi rasa aman kepada siswa.bentuk
penguatan ini biasanya dipakai bersama-sama dengan bentuk penguatan verbal,
artinya ketika guru mendekati siswa guru mengucapkan kata-kata tertentu sebagai
penguatan.kombinasi ini biasanya memperkuat efek penguatan namun harus dibatasi
pemakaianya sehingga efeknya tidak menurun.
c. Sentuhan
Sentuhan seperti menepuk-nepuk
bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan siswa atau mengangkat tangan siswa
jika dilakukan dengan tepat, dapat merupakan penguatan yang efektif bagi
siswa.Namun jenis penguatan ini harus dipergunakan dengan penuh kehati-hatian
dengan memperhatikan umur, jenis kelamin dan latar belakang siswa.Misalnya,
menepuk bahu atau mengelus rambut siswa mungkin hanya sesuai untuk TK/SD
sedangkan bagi siswa yang lebih besar dianggap berlebihan.Demikian juga menepuk
bahu siswa wanita yang sudah remaja mungkin akan diartikan lain oleh
teman-temanya.Oleh karena itu, guru harus memperhatikan faktor-faktor yang
disebutkan tadi.
d. Kegiatan
yang menyenangkan
Pada dasarnya, siswa akan menjadi
senang jika diberikan kesempetan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi
kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia berprestasi.Oleh karena itu,
kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan.Akan menjadi
lebih efektif lagi jika kegiatan yang dijadikan penguatan tersebut dikaitkan
dengan penampilan yang diberikan penguatan.
e. Pemberian
simbol atau benda
Dalam situasi tertentu dapat pula
diberikan dalam bentuk simbol atau benda tertentu.Pemberian penguatan dengan
simbol atau benda hendaknya tidak terlalu sering dilakukan agar “makna”nya
tidak hilang atau agar siswa tidak memandangnya sebagai satu target dari penampilanya.
f. Penguatan
tak penuh
Sesuai dengan namanya,penguatan tak
penuh diberikan untuk jawaban siswa yang hanya sebagian yang benar, sedangkan
bagian lainya masih perlu diperbaiki, untuk itu guru berkata : “Bagian pertama
dari jawaban anda sudah benar, tetapi alasan yang anda berikan belom
mantap”.Kemudian guru meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang masih
perlu diprbaiki tersebut.
Penggunaan Penguatan dalam kaitanya
dengan kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mrnciptakan iklim kelas
yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal.