Selasa, 05 Juni 2012

rpp ipa kls 4 penggolongan hewan


RENCNA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama sekolah                     :        MIN DARUL ULUM Pulaukijang
Mata pelajaran                   :        Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)       
Kelas                                       :        VI (EMPAT)
Semester                               :        Pertama

A.   STANDAR KOPETENSI          :     Menggolongkan Hewan
B.    KOPETENSI DASAR                :     Mengolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
C.    INDIKATOR                               :     Mengolongkan hewan-hewan pemakan tumbuhan          (hebivora ) hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan segala  (omnivora).
D.   TUJUAN PEMBELAJARAN   :     siswa dapat menggolonglan hewan-hewan pemakan tumbuhan (herbivore) hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan segala (omnivora).
F  Karakter yang di harapkan : Disiplin, rasa hormat, tanggung jawab, perhatian    dan   ketelitian
E.    MATRI AJAR                             :     Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
HEWAN
Peta konsep
HEBIVORA
OMNIVORA
KARNIVORA
TUMBUHAN
(biji, buah,rumput dandaun)

DAGING
 












F.    METODE PEMBELAJARAN  :     Ceramah dan diskusi
G.   LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.       Kegiatan awal
F Mengucapkan salam
F Membaca basmalah
F Absensi
F Apersepsi
                Minggu lalu kita telah mempelajari hewan dan jenis makanannya, nah anak-anak hari kita akan mempelari mengenai pengolongan hewan berdasarkan jenis makanannya, sesuai dengan apa yang kita pelajari minggu lalu.
F Motivasi
                Mempelajari mengenai pengolongan hewan berdasarkan jenis makanannya penting sekali, gunanya untuk menambah wawasan dan mengetahuai tentang pengolongan hewan yang ada di sekitar kita.
F Acuan
          Menuliskan judul materi yang akan dipelajari, serta menyampaikan  tujuan pembelajaran yang akan di capai.

2.       Kegiatan inti
F Guru  membuat peta konsep mengenai penggolongan hewan (herbivora, karnivora dan omnivora).
F Guru menjelaskan peta konsep mengenai penggolongan hewan (herbivore, karnivora dan omnivore).
F Guru membuat tiga contoh mengenai hewan (herbivore, karnivora dan omnivore) sekaligus menampilkan gambarnya.
F Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi, dan menjelaskan cara-cara mengenai jalannya diskusi.
F Guru membagikan beberapa gambar hewan kepada setiap kelompok.
F Siswa diminta untuk mengolongkan hewan,dari gambar yang telah di bagikan guru dengan cara berdiskusi.
F Guru mengawasi serta membimbing jalannya diskusi.
F Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi didepan kelas.
3.       Kegiatan akhir
F Guru bersama-sama siswa menyimpulkn pelajaran
F Guru melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyan-pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari.
F Tidak lanjut (guru menyampaikan  mengenai materi yang akan di pelajari minggu depan)
F Guru bersama-sama siswa membaca hamdalah
F Guru mengucapkan salam

H.   ALAT/SUMBER/MEDIA
F Buku IPA SD Kelas empat.
F Gambar-gambar binatang
F Alat-alat pendukung proses pembelajaran

I.      PENILAIAN
F  Tehnik penilaian           :     tes
F  Bentuk                             :     tertulis
F  Contoh instrmen          :     1. Coba jelaskan mengenai pengolongan hewan         menurut jenis makanannya.
2.   Coba sebutkan contoh hewan herbivore, karnivora dan omnivore, masing-masing lima.


KUNCI JAWABAN
1.    Pengolongan hewan menurut jenis makanannya di bagi menjadi tiga bagian
a.         Hewan herbivore (pemakan tumbuhan)
b.         Hewan karnivora (pemakan daging)
c.          Hewan omnivore (pemakan tumbuhan dan hewan)
2.    Contoh hewan
a.       Herbivore : kelinci, kambing, sapi, burung pipit, merpati dll.
b.      Karnivora : harimau, singa, kucing, buaya, komodo dll
c.       Omnivore : musang, tikus, burung kutilang, burung kepodang, burung kacer dll.


     Mengetahui,                                                              Pulau Kijang, 28 April 2012
  Kepala Sekolah                                                                  Guru Mata Pelajaran


DRs.PURNOMO SIDIK                                                      SATRIA FIRMANSYAH
























Minggu, 03 Juni 2012

sastra: puisi pantun dalam tamadun melayu


AAPEMBAHASAN
SASTRA: PANTUN DAN PUISI DALAM TAMADUN MELAYU

A.PANTUN
1. pengertian pantun
Pantun adalah salah satu seni  budaya melayu (dalam arti luas) yang  tumbuh dan brkembang sejak dahulu kala. Hinga kini kebiasaan masyarakat melayu dalam penggunaan pantun-memantun didalam kehidupan sehari-hari masih ada, sabab budaya berpantun itu sudah mendarah dagiing dalam kehidupannya[1].
Dapat di pahami dari pengertian di atas bahwasanya pantun merupakan suatu seni  budaya orang melayu dan sudah berkembag sejak zaman dahulu kala. Pantun melayu sebagai salah satu hasil kebudayaan melayu sudah semestinya  di lestarikan. Ini penting karena pantun merupakan produk kebudayaan melayu yang mencerminkan tradisi seni  dan sastra melayu.
Pada dasarnya pantun terdiri dari empat baris, bersajak ab-ab dua baris pertama di sebut sampiran dan dua baris terahir merupakan isi pantun misalnya:

Tetak buluh panjang suluh
Mari jolok sarang penyengat
Angkat do’a jari sepuluh
Doa minta biar selamat

Sirih berlipat sirih pinang
Sirih dari pulau mutiara
Pemanis kata selamat datang
Awal bismillah pembuka bicara[2]

     Bagi orang yang terlatih mudah sekali menciptakan dan merangkai pantun secara sepontan. Langkah yang pertama di ambila ialah dengan menyusun isi pantun pada baris ke tiga dan keempat.baru di cari kalimat sampiranya pada baris pertama dan ke dua dengan sajak yang di sesuaikan dengan baris isi pantun. Misalkan isi pantun yang kita inginkan:
Kami datang membawa hajat
Sudikah tuan menerimanya
Lalu di cari sampiran pantun yang disesuaikan sajaknya dengan isi pantun tersebut:
Padi diladang jangan di sebat,
Baik di tuai ambil isinya.
Sehingga pantun tesebut rampung menjadi:
Padi diladang jangan di sebat,
Baik di tuai ambil isinya.
Kami dating membawa hajat,
Sudikah tuan menerimanya.
2.cara menyampaikan pantun
     Ada beberapa cara seseorang mengungkapkan isi hatinya lewat pantun ada pantun yang di jawab dengan pantun pula. Berbalas pantun , biasanya diperlombakan oleh anak-anak sekolah atau para remaja atau melalui dendang langgam melayu yang dinyanyikan bergantian antara laki-laki dan perempuan dalam bentuk berbalas pantun. Dan ada juga diucapkan  dalam pidato acara tertentu ,misalkan pada acara pelantikan bupati dan lain-lain.
3.kedudukan pantun dalam kehidupan orang melayu
Pantun nyaris tidak dapat di pisahkan dari kehidupan orang melayu masa silam, sasta lisan ini menempati kedudukan yang baik, karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan mereka[3]
     Manfaat pantun selain selain sebagai hiburan, sindir menyindir, dan sebagainya, adalah untuk mengungkapkan rasa dan aspirasi masyarakat.dan yang lebihmendasar lagi, pantun mampu menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai luhur agama, budaya, dan norma-norma social yang dianut masyarakat. Karena luas dan berfariasinya isi dan pemakaian pantun, serta meratanya penyebarannya, menyebabkan pantun mendapat kedudukan penting dalam kehidupan orang melayu. Pentinnya pantun dalam kehidupan orang melayu dapat disimak dari ungkapan unkapan antara lain.
Jikalau gelap orang bertenun,
Bukalah tingkap lebar-lebar.
Jkalau lenyap tukang pantun,
Sunyi senyap Bandar yang besar.
                  
Bila siang orang berkebun,
Hari gelap naik kerumah.
Bila hilang tukang pantun,
Habislah lesap petuah amanah.
4.peranan pantun dalam kehidupan orang melayu
     Hakikatnya peranan pantun dalam kehidupan orang melayu adalah untuk menyampaikan pesan-pesan moral, nilai-nilai luhur agama,budaya dan norma-norma social masyarakat. Melalui pantun, nilai-nilai luhur itu di sebarkan ketengah-tengah masyarakat, diwariskan kepada anak cucunya.selain itu pantun berperan dalam mengekalkan tali persaudaraan, hiburan serta penyampaian aspirasi masyarakat.
5.Kandungan isi pantun 
     Hakikatnya, kandungan isi pantun melayu adalah “tunjuk ajar”. Yang didalmnya terdapat nilai-nilai luhur agam, budaya, dan norma-norma yang dianut masyarakat.isi pantun hendaknya memberi ingat, tunjuk ajar, nasehat dan tidak bersifat negative.
6.ragam-ragam pantun
     Ada beberapa ragam pantun diantaranya:
1. Pantun kanak-kanak
2. Pantun bermain
3. Pantun remaja
4. Pantun sugesti
5. Pantun sindir menyindir[4].
B. PUISI
Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi (aturan) serta unsur-unsur bunyi. Biasanya, ini dijadikan sebagai media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita. Siapapun bisa menulis puisi dengan berbagai cara dan dapat dilakukan kapan saja. Biasanya kepekaan hati memiliki peran penting disini. Maka, bentuk tulisan ini juga sering diartikan sebagai ekspresi hati.[5]
Dapat dipahami bahwasanya puisi merupakan susunan kata-kata indah yang dan mempunyai makna, yang ditulis seseoranag melalui curahan perasaan yang dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Paada dasarnya siapapun bias menulis puisi, dan dapat dilakukan kapan saja.sebagian orang mengatakan puisi merupakan expresi hati seseorang yang di tuangkan dalam bentuk tulisan.



























    
PENUTUP

Kesimpulan
Pantun adalah salah satu seni  budaya melayu (dalam arti luas) yang  tumbuh dan brkembang sejak dahulu kala dan Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi (aturan) serta unsur-unsur bunyi. Pantun nyaris tidak dapat di pisahkan dari kehidupan orang melayu masa silam, sasta lisan ini menempati kedudukan yang baik, karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan mereka.
Hakikatnya peranan pantun dalam kehidupan orang melayu adalah untuk menyampaikan pesan-pesan moral, nilai-nilai luhur agama,budaya dan norma-norma social masyarakat.
Ada beberapa ragam pantun diantaranya:
1.    Pantun kanak-kanak
2.    Pantun bermain
3.    Pantun remaja
4.    Pantun sugesti
5.    Pantun sindir menyindir

         






DAFTAR PUSTAKA

Effendi Tenas, Pantun Nasehat 2007,Yogyakarta : Balai Kajian Dan Pengembangan Budaya Melayu.

Faisal shadik.politik islam melayu pemikiran politik raja ali haji.2007,yogyakarta:politera pres.

Junus Hasan, Sejarah Taja Ali Haji Sebagai Bapak Bahasa Indonesia,2004  Riau : UNRI Pres, Pekan Baru Pemerintah Kota Tanjung Pinang Pemerintah Propinsi Riau.
Symsul latif,pantun melayu,2009 pecang baru: pancang jermal.





[1] Symsul latif,pantun melayu, (pecang baru: pancang jermal, 2009) hlm.1.
[2]www.jadilah.com/2011/10/pantun-melayu
[3]Faisal shadik.politik islam melayu pemikiran politik raja ali haji.(yogyakarta:politera pres 2007) hlm 61
                [4] Opcit.hlm.13-47
[5] Junus Hasan, Sejarah Taja Ali Haji Sebagai Bapak Bahasa Indonesia, (Riau : UNRI Pres, Pekan Baru Pemerintah Kota Tanjung Pinang Pemerintah Propinsi Riau,2004), Hlm. 79